Minggu, 29 Mei 2011

Padat Tebar Tinggi

Seberapa besar kolam anda? Seberapa banyak padat tebar bibitnya? Kesempatan kali ini saya akan membahas bagaimana akibatnya kalau kita menerapkan padat tebar tinggi menurut pemikiran saya dan pengalaman saya sendiri. Sebelumnya haruslah kita tahu bahwa lele itu hewan karnivora atau pemakan sesama sehingga jangan sampai telat makan bisa-bisa ikan lele anda jadi korbannya, tetapi pengalaman saya sendiri belum pernah mendapati hal seperti itu karena saya juga sering ngasih telat makan bahkan jadwal 50 hari panen jadi molor hingga 3 bulan baru panen.
     
       Sebenarnya apa yang menjadi dasar bahwa itu merupakan padat tebar tinggi ataupun padat tebar rendah, itu kembali pada pemikiran masing-masing. Bisa didasarkan pada kebiasaan tebar bibit, kalau seringnya 150 bibit/m2 maka bisa dibilang 200 bibit/m2 sudah bisa dikatakan padat tebar tinggi, semua kembali ke individu masing-masing. Saya sendiri tidak menyadari bahwa saya sering menerapkan padat tebar lebih dari 300 bibit/m2 pada kolam-kolam saya karena biasanya setiap kolam rata-rata diisi 6000-8000 bibit tidak terpengaruh pada besar kecilnya kolam dikarenakan saya kurang mengetahui tepatnya ukuran-ukuran kolam tersebut. Saya punya rencana menebar bibit sampai 500/m2 mungkin waktu dekat ini insya Allah akan terealisasi guna mengetahui seberapa maksimal penebaran bibit dan hasilnya nanti. Sementara ini hanya perkataan orang yang bilang bahwa kalau terlalu banyak lele banyak yang mati, tumbuhnya lama, banyak penyakit atau sebagainya tetapi kita tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi sebelum benar-benar dicoba sehingga saya mempunyai niat seperti itu.

        Kemudian selain itu ada yang bilang kalau tingkat penebaran bibit tinggi panennya cepat disebabkan begitu banyak yang menghuni suatu kolam maka ruang gerak lele menjadi terbatas sehingga lele tersebut tidak memerlukan banyak energi untuk bergerak selain itu ukuran lele bisa terkendali tidak begitu mencolok perbedaannya sehingga nantinya pada saat panen tidak ada ukuran yang terbuang. Jika dikaitkan mengenai kolam, pelet, air rupanya bisa menghemat semuanya. Dari segi kolam bisa dimaksimalkan penebarannya sehinga jika kita hanya mempunyai kolam sedikit bisa dioptimalkan dengan penebaran bibit yang tinggi, keperluan air juga bisa diminamalisir karena hubungannya langsung dengan kolam tadi dan juga banyak yang menggunakan air sumur untuk pengairannya sendiri sehingga dengan pengoptimalan kolam keperluan air bisa digunakan maksimal, satu lagi yaitu faktor pelet, saya tidak memungkiri bahwa pelet adalah pengeluaran paling besar dalam budidaya lele saya saat ini karena menggunakan pelet pabrik yang harganya semakin melambung saja, tetapi bila dihubungkan dengan hal-hal sebelumnya tadi pelet bisa dimaksimalkan pemakaiannya yang biasanya kita memberi pelet hingga bersisa tetapi dengan jumlah tebar bibit yang banyak maka sisa pelet itu bisa dikonsumsi sehingga terminimalir pelet yang terbuang. Oleh karena itu, bisa disimpulkan untuk membudidaya lele tidak ada batasan-batasan dalam untuk kita bereksperimen sehingga tidak terpatri pada suatu ruang lingkup yang terbatas dan juga padat tebar tinggi jika diterapkan akan menghemat banyak hal.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih