Rabu, 19 Oktober 2011

Cara Meminimalkan Penyakit Lele dengan Persiapan Kolam yang Tepat

Banyak kita ketahui mahluk hidup kadang kuat dan kadang kala menjadi lemah, baik karena penyakit maupun pengaruh lingkungan sekitar, begitu juga yang terjadi pada manusia di mana telah banyak diproduksi obat-obatan untuk penunjang supaya kebal terhadap penyakit dan juga menyembuhkan berbagai macam penyakit. Manusia sendiri adalah pelaku utama kehidupan di dunia ini karena dianugrahi otak dan hati yang sempurna, jika terjadi tanda-tanda pada seseorang, maka seseorang itu bisa berkomunikasi dengan manusia yang lainnya, baik dia merasa sakit, marah, susah, sedih dan lain sebagainya.

       Berbeda dengan makhluk hidup lainnya, kita tidak bisa berkomunikasi langsung dengannya, kita hanya bisa membaca gejala-gejala atau memperkirakan apa yang terjadi karena mereka tidak bicara atau kontak langsung dengan mereka. Kembali ke awal tentang penanganan penyakit lele, penyakit lele banyak dan beragam, baik dari jamur, air, maupun iklim yang cepat berganti siang malamnya sehingga kekebalan tubuh lele menjadi dipertanyakan, apakah bisa mengatasi perubahan iklim yang terjadi? Awal yang dilakukan sebelum penebaran benih adalah membuat kolam yang cocok untuk lele sehingga dalam tumbuh kembangnya tidak terjadi masalah, baik itu terkena penyakit maupun lele tumbuh kembangnya memerlukan waktu yang cukup lama. Asumsikan bibit yang kita beli bibit yang bagus dan sekarang semua tergantung pada kolam dan teknik yang kita buat, sehingga yang kita lakukan untuk kolam, khususnya kolam tanah haruslah pas, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menjemur kolam
  Tujuannya untuk menghilangkan zat-zat yang terkandung dalam kolam lele, baik yang baru maupun                     yang lama atau sehabis dipanen. Kolam bekas panen tentunya meninggalkan berbagai hal yang sifatnya bekas, akan lebih baik jika menggantinya dengan yang baru. Di samping itu ada kotoran yang tertinggal di dasar kolam, pembakaran dengan radiasai matahari akan menjadikan kotoran itu diolah kembali sehingga bisa dipergunakan. Ini dilakukan 2-3 hari selama matahari bersinar terang.

2. Mengolah dasar kolam
   Yang dimaksud dengan mengolah dasar kolam yaitu dengan mencangkuli dasar kolam supaya tanahnya bisa diperbarui, seperti lahan padi, sebelum digunakan untuk tanam padi biasanya para petani membajak sawahnya untuk memperbarui tanahnya supaya harapannya hasilnya akan bagus. Ilmu ini saya dapatkan dari kolam pendederan petani pembibitan, karena luasnya ukuran kolam sehingga mereka mengolah sawahnya dengan traktor.

3. Mengairi kolam
   Setelah dijemur dan diolah tanahnya, langsung diisi air setinggi kolamnya kemudian diamkan selang 2-3 hari sampai airnya berubah menjadi hijau. Ini juga harus diperhatikan dalam penebaran bibit bahwasanya bibit ukuran kecil di bawah 5 cm agaknya kurang bisa menempati kolam yang terlalu dalam karena ukuran tersebut masih terlalu kecil sehingga organ-organ tubuhnya belum siap menyelam kedalaman tertentu.

Setelah semuanya siap barulah bibit ditebar, dengan perlakuan awal yang tepat bisa meminimalkan penyakit pada lele. Semoga bermanfaat, amin.


Artikel Terkait:

3 komentar:

  1. Silahkan mencoba, kalau ada masalah insya Allah saya bisa bantu tetapi semoga tidak ada hambatan melintang, amin.

    BalasHapus
  2. Saya memfokuskan
    usaha pada
    pembenihan bibit
    lele sangkuriang.
    Bagi yang
    membutuhkan bibit
    lele sangkuriang.
    Untuk wilayah Solo
    dan sekitarnya saya
    antar gratis. Bibit
    berkualitas karena
    dari indukan
    bersertifikat dari
    BBAT. Kami siap
    membantu Anda
    sukses dalam
    berternak lele.
    Konsultasi gratis.
    Saya tidak menjual
    bibit saja. Bibit yg
    saya kirim. Bila sudah
    panen akan saya beli
    bila Anda kesulitan
    menjual. Hub
    085642057643
    alamat Ngablak Rt/
    Rw 03/06,
    Karangmojo,
    Tasikmadu,
    Karanganyar, Solo

    BalasHapus

Terima kasih